Bantuan tahap pertama sebesar sepuluh juta rupiah diserahkan untuk membantu biaya pengobatan kanker mulut Ummu Fatimah Az-Zahra. Donasi diserahkan oleh Relawan IDC yang ditugaskan untuk membantu pengobatan dengan terapi ruqyah sepekan dua kali.
Di bawah guyuran hujan, Kamis pagi (5/2/2015), Tim Ruqyah IDC meluncur dari bumi Bekasi Jawa Barat. Setelah berkendara motor sekitar dua jam, Tim Ruqyah tiba di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Salemba, Jakarta Pusat sekira pukul 12.oo WIB.
Misi Tim Ruqyah IDC kali ini adalah membantu pengobatan Ummu Fatimah, penderita kanker mulut stadium akhir, melalui terapi ruhiyah dan doa-doa sesuai Al-Qur’an dan Sunnah. Di sebuah kamar lantai 7 gedung A, Tim Ruqyah IDC disambut oleh Bu Pritta, kakak kandung Ummu Fatimah yang sedang piket menjaga dan mengurus segala keperluan Ummu Fatimah.
Selain memberikan taushiyah penguatan agar tetap sabar, ikhlas dan jangan pernah putus asa, Tim Ruqyah berikhtiar maksimal menjinakkan kanker ganas yang diderita Ummu Fatimah melalui terapi ruqyah dan doa kepada Allah.
Kondisi Ummu Fatimah makin parah. Daging dari dagu, mulut hingga leher sudah rusak, membusuk dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Ganasnya kanker itu telah merusak tiga organ pancaindera Ummu Fatimah: telinganya sudah tidak bisa mendengar, lidahnya tidak bisa berbicara, dan mata kirinya tidak bisa melihat lagi. Maka media komunikasi hanya bisa dilakukan melalui tulisan, yang hanya dijawab dengan kedipan mata atau isyarat tangan.
“Assalamu’alaikum. Bu, kami mohon izin untuk meruqyah ibu kembali”, ujar Ustadz Zidan melalui tulisan di layar ponsel.
Ummu Fatimah mengedipkan mata dan mengacungkan jempol, isyarat menyetujui terapi ruqyah.
“Sebelumnya mari istighfar, mohon kepada Allah untuk memberikan kekuatan. Ibu harus yakin seyakin-yakinnya, tidak boleh ragu sedikitpun. Jangan menyerah dan bersedih Bu,” lanjut Ustadz Zidan.
Ummu Fatimah kembali mengedipkan mata.
“Semuanya mudah bagi Allah. Dialah Penguasa apa yang ada di langit dan bumi. Semuanya tunduk kepada-Nya, tidak ada satupun yang luput dari pengawasan-Nya. Bergantunglah sepenuhnya kepada Allah yang Maha Perkasa, berdoa dengan keyakinan sepenuhnya pula untuk hancurkan penyakit Ibu. Dialah yang Maha Penyembuh, bukan yang lain.”
Ummu Fatimah pun memejamkan mata, terlihat khusyu’ berdoa. Beberapa menit kemudia ia membuka mata kembali.
“Bu mari bertakbir, minta sama Allah untuk diberikan kekuatan mengalahkan penyakit Ibu,” ajak Ustadz Zidan.
Setelah terkondisikan dan Ummu Fatimah sudah siap, Tim Ruqyah pun memulai prosesi ruqyah. Pihak keluarga serta merta merapat di samping ranjang termasuk pembesuk dari komunitas specialis kanker, pak Budi turut serta melihat ruqyah.
Ustadz Zidan membaca berbagai doa perlindungan diri dan penjagaan, agar seluruh kuman, virus, bakteri, penyakit, gangguan jin dan sihir yang ada dalam tubuh kepada Ummu Fatimah segera keluar atau terbakar.
Subhanallah!! Setelah beberapa menit diruqyah, Ummu Fatimah langsung terbatuk dan mengeluarkan lendir beberapa kali melalui selang pernapasannya.
Ruqyah dihentikan sejenak, Bu Prita membersihkan kotoran yang keluar, lalu Ustadz Zidan kembali membacakan ayat-ayat syifa’ (penyembuhan), antara lain Al-Qur’an surat Thaha 1-25, dan beberapa ayat pilihan untuk menghancurkan sihir maridh (penyakit).
Selesai ruqyah, Relawan IDC memberikan beberapa tips kepada pihak keluarga, agar bisa melakukan ruqyah setiap harinya.
Selanjutnya, Tim Ruqyah IDC berencana meningkatkan kunjungan ruqyah sepekan dua kali. Semoga Allah memberikan keputusan terbaik, dan Ummu Fatimah siap menerima dengan ikhlas, sabar, tawakkal dan optimis.
DONASI TAHAP PERTAMA RP 10 JUTA DISERAHKAN
Usai terapi ruqyah, Relawan IDC menyerahkan dana tunai sepuluh juta rupiah, amanah dari para donatur IDC untuk membantu biaya pengobatan Ummu Fatimah. Bantuan tahap pertama diterima dengan suka cita oleh pihak keluarga, karena saat ini kondisi ekonomi keluarga sedang rapuh.
“Ini beneran pak? Ya Allah kami mengucapkan rasa terima kasih tak terhingga kepada para muhsinin sekalian dan terlebih kepada pihak IDC. Belum lama kami berdoa kepada Allah untuk memberikan solusi. Alhamdulillah, Allah langsung kabulkan,” ujar Bu Pritta setelah menerima amplop.
Setelah menyerahkan amanah, Tim Ruqyah IDC izin pamit karena masih ada tugas lain.
Di tengah perjalanan, sebuah pesan singkat masuk ke ponsel Relawan IDC: “Ya Allah ya Rabb. Pak Zidan, sumbangan dananya banyak skali. Kami tdk mampu brkata2 apa pak! Subhanallah trm ksh tak trhingga pak! Pdhal baru tadi pagi sy jual perhiasan cincin Inggita yg terakhir, trjual 800rb pak. Trm ksh team IDC.”
Bagi kaum Muslimin yang terpanggil untuk membantu meringankan biaya pengobatan kanker Ummu Fatimah bisa mengirimkan donasi ke program Dana Infaq Darurat (DINAR) IDC:
Bank Muamalat, No.Rek: 34.7000.3005 a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
Bank BNI Syari’ah, No.Rek: 293.985.605 a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
Bank Mandiri Syariah (BSM), No.Rek: 7050.888.422 a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
Bank Mandiri, No.Rek: 156.000.728.728.9 a/n: Yayasan Infaq Dakwah Center.
Bank BRI, No.Rek: 0139.0100.1736.302 a/n: Yayasan Infak Dakwah Center.
Bank CIMB Niaga, No.Rek: 675.0100.407.006 a.n Yayasan Infak Dakwah Center.
Bank BCA, no.rek: 631.0230.497 a/n Budi Haryanto (Bendahara IDC).
CATATAN :
Demi kedisiplinan amanah dan untuk memudahkan penyaluran agar tidak bercampur dengan program lainnya, tambahkan nominal Rp 3.000 (tiga ribu rupiah). Misalnya: Rp 1.003.000,- Rp 503.000,- Rp 203.000,- Rp 103.000,- 53.000,- dan seterusnya.
Laporan penyaluran dana akan disampaikan secara online di: infaqdakwahcenter.com.
Bila biaya pengobatan Ummu Fatimah tercukupi/selesai, maka donasi dialihkan untuk program IDC lainnya.
Info: 08567.700020 – 08999.704050
PIN BB: 2AF8061E; BBM CHANNEL: C001F2BF0.