“Tidaklah engkau menceritakan sesuatu kepada suatu kaum sedang akal mereka tidak mampu menerimanya, melainkan cerita itu menimbulkan fitnah pada sebagian dari mereka.” (HR. Muslim).

Syiah di Solo Lebih Berbahaya!

 



Solo – Da’i sekaligus pemerhati dunia Islam, Ustadz Abu Rusydan menegaskan bahwa Syiah di kota Solo lebih berbahaya daripada daerah-daerah lainnya di Indonesia. Pasalnya, para pengikut aliran di luar Islam itu masih belum menampakkan diri.

“Di Solo tidak ada lembaga resmi Syiah, dan di Solo lebih berbahaya dari tempat-tempat lain, seperti di Jogja dan lainnya, karena mereka belum menampakkan diri. Untuk itu, kewaspadaan itu perlu,” tegas da’i asal Kudus ini dalam sesi terakhir acara bedah buku “Syahwat Politik Kaum Syiah” di masjid MUI, Surakarta, pada Ahad (15/02).

Mengutip ceramah Syaikh Abu Hurairah Khatib Ar-Rimi, Abu Rusydan menjelaskan bahwa syiah hari ini adalah senjata baru bagi Amerika. Di Timur Tengah, lanjutnya masih mengutip ceramah Syaih Ar-Rimi, Syiah menjadi skala musuh prioritas kemudian pemerintahan-pemerintahan dzalim yang menjadi tempat berlindung Nasrani dan Yahudi.

Adapun di Indonesia, tambah Abu Rusydan, Syiah masih dalam tahap mewujudkan wilayah Yuridis. Oleh karenanya, saat ini mereka lebih mengutamakan bertaqiyah.

Jika mereka sudah kuat, lanjut Abu Rusydan, mereka mengaku sebagai Syiah dan menantang Ahlu Sunnah. Kemudian, mereka akan membentuk angkakan bersenjata di bawah nama Pasukan Pengawal Revolusi (PASDARA).

Sementara itu, Ustadz Aris Munandar, Lc, selaku pembicara kedua lebih berbicara tentang politik prakstis yang dilakukan Syiah untuk merebut kekuasaan. Mereka masuk parlemen melalui partai-partai kemudian melakukan kudeta.

Sebagai informasi tambahan, dalam acara yang dihadiri ratusan umat Islam itu tidak seperti biasa. Puluhan laskar disiagakan untuk menjaga keamanan acara. Pengerahan laskar ini untuk mencegah aksi-aksi yang tidak diinginkan, menyusul serangan di masjid Az-Zikra, Sentul, Bogor, beberapa hari lalu.

Bahkan, pihak panitia menempatkan sejumlah laskar di dekat kedua pembicara selama acara berlangsung. Mereka yang berbadan tegap itu berdiri di belakang kedua pembicara sembari mengawasi keadaan.

sumber : www.kiblat.net


Comments
0 Comments
No comments:
Write komentar